# ================================================= #

Natuna Semakin Terisolir (Oh Natuna Nasibmu!!!)

>> Kamis, 31 Juli 2008

Pengganti RAL Belum Ada

Kabupaten paling utara di Indonesia, yaitu Natuna yang letaknya terisolir sekarang ini semakin terisolir menyusul dihentikannya operasional maskapai penerbangan ke daerah ini Riau Air Lines (RAL). Padahal, inilah satu-satunya sarana yang menjadi jembatan udara yang menghubungkan daerah ini ke berbagai daerah. Khususnya, ke Batam, Tanjungpinang, dan Pekanbaru.
Akibat terputusnya jembatan udara ini, bukan hanya aktivitas ekonomi masyarakat di Natuna ikut terganggu dan dirugikan. Berbagai kegiatan aktivitas Pemkab Natuna pun juga ikut terganggu. Terutama segala kegiatan pemerintahan yang harus berkoordinasi dengan Pemprov Kepri maupun dengan pemerintahan pusat.

Sebab itu agar isolasi daerah ini bisa terbuka secepatnya, Pemprov Kepri, dan Dephub RI khususnya diminta untuk mencari solusi secepatnya. Untuk menggantikan maskapai penerbangan RAL tersebut. ”Jangan karena persoalan internal mereka, Natuna jadi semakin terisolir. Kita harapkan kepada Dephub RI khususnya, dan gubernur untuk segera mencari pengganti RAL. Agar Natuna tidak terus terisolir,” kata Wakil Bupati Natuna, H Amirullah Apt menjawab Batam Pos, Kamis (31/7).


Akibat dihentikannya operasional RAL oleh Dephub pekan lalu, hubungan antara Ranai di Kabupaten Natuna dan Tarempa di Kabupaten Anambas dengan daerah lainnya langsung terputus. Berbagai acara yang dijadwalkan pun ikut terganggu. Sebab, sarana perhubungan satu-satunya yang ada hanya tinggal melalui laut, dan untuk sarana ini memerlukan waktu yang panjang.


Sejak terputusnya jembatan udara dari dan ke Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas itu hingga sekarang belum juga ada penggantinya. Sedangkan satu-satunya maskapai penerbangan yang menghubungkan Tanjungpinang-Jakarta setiap hari, Sriwijaya Air juga belum memastikan akan mengisi jalur ini atau tidak.


Walaupun rencana tersebut sudah terdengar cukup lama. Keterbatasan armada pesawat, dan misi maskapai ini untuk menghubungkan semua daerah di Indonesia menjadi salah satu sebab kendalanya. Manajer Sriwijaya Air Tanjungpinang, W Subaryanto yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan sebelum operasional RAL ditutup, sudah ada keinginan untuk menerbangi jalur tersebut (Tanjungpinang – Natuna – Pekanbaru, red).


Bukan hanya jalur itu, bahkan juga sampai ke Padang, Palembang atau hingga ke Medan. Namun, rencana pengembangan rute baru tersebut belum terlaksana karena keterbatasan armada. Walau demikian, dia berjanji untuk menyampaikan lagi usulan pengembangan rute tersebut ke pimpinan Sriwijaya di Jakarta.


”Saya akan coba bicarakan lagi tentang hal tersebut, dan mudah-mudahan dapat terealisir,” ujar W Subaryanto
Sumber : Harian Batampos, 1 Agustus 2008

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Kembali Ke ATAS